Jul 28, 2007

Batik Karya Cipta Malaysia Unjuk Gigi ke Luar Angkasa ?

Sepanjang awal Maret heboh ketegangan perbatasan di kawasan kaya minyak Ambalat di selat Sulawesi yang diklaim sepihak oleh Malaysia menyita fokus berita di Indonesia. Agaknya Indonesia tidak akan hanya cukup gusar semata serta kecewa atas klaim pihak Malaysia yang ternyata tidak hanya sebatas klaim wilayah di perairan laut namun bahkan sampai pula ke luar angkasa. Apabila menyimak portal berita Internet spacedaily akhir Maret y.l dengan apa yg dinamakan program "Batik in Space" Badan Antariksa Nasional Malaysia berencana meluncurkan antariksawan awak berkebangsaan Malaysia ke angkasa luar juga dengan membawa serta batik sebagai suatu tanda mata karya cipta Malaysia.


Atas kesepahaman bersama antara Malaysia dengan Rusia tahun 2003, dalam misi penerbangan Soyuz ke stasiun luar angkasa International Space Station Oktober tahun 2007 y.a.d pihak Rusia akan menyertakan kosmonout Malaysia untuk ikut bertugas melaksanakan penelitian ilmiah di luar angkasa. Program imbalan pemerintah Rusia atas proyek pembelian skuadron pesawat tempur Sukhoi 30 MKM.


Bangsa Indonesia patut merasakan kecolongan atas upaya sepihak Malaysia mengklaim paten batik sebagai salah satu karya cipta kebanggaan anak bangsanya. Walaupun kebanyakan masyarakat Internasional mengetahui bahwa batik sesunguhnya merupakan salah satu ragam kekayaan hak cipta tradisional milik bangsa Indonesia, khususnya Jawa. Tidak kurang dari tokoh kenamaan seperti Nelson Mandela -penerima Nobel Perdamaian 1993 dari Afsel- yg ketika berkunjung ke tanah air dan dihadiahi seperangkat kemeja batik halus Indonesia mengakui nilai artistik seni batik disamping nyaman saat dipakai. Tidak heran apabila dalam berbagai kesempatan sesudahnya cukup sering terlihat Mandela memakai kemeja batik dala berbagai acara formal.



Adalah kenyataannya bahwa negara tetangga Malaysia saat sekarang tengah berjaya -khususnya di bidang ekonomi dibanding Indonesia yg masih tetap terpuruk jatuh sejak krisis ekonomi Asia- berusaha sekuat tenaga mengedepankan kepentingan nasionalnya dengan segala cara adalah sesuatu yg dapat dimengerti. Kondisi keterpurukan ekonomi jualah yang menyebabkan Indonesia yang sesungguhnya sempat berencana akan meluncurkan calon antariksawati Dr. Pratiwi Soedharmono -yg sempat menyelesaikan program Training Payload Spesialist NASA tahun 1986 untuk ikut serta dalam rencana program peluncuran misi ulang alik Columbia awal tahun 1990-an- kenyataannya gagal terwujud.




Sumber: IPTEKnet / Rizal

0 comments:

Post a Comment

This comment is moderated. Please don't OOT (Out Of Topic) and spam on this area!

 

Recent Comments

Shout Box


Free shoutbox @ ShoutMix

Follow My Blog

.:jembelisme media:. Copyright © 2009 Community is Designed by Free Blogger Template